[ad_1]
Sudarsono menyebutkan seluruh pelatihan vokasi diganti dengan kegiatan belajar mengajar jarak jauh atau daring (online). Kegiatan secara daring itu dilakukan bagi siswa kelompok low vision yang mengikuti pelatihan barista (peramu kopi).
Sedangkan bagi siswa yang mengikuti pelatihan lainnya, Sudarsono berharap agar mereka mempraktikkan keterampilannya di wilayah tempat tinggal masing-masing. Seluruh kegiatan secara daring maupun tidak akan dievaluasi oleh pembimbing yang langsung mendatangi tempat tinggal siswa.
“Dengan melakukan daring itu semisal melakukan pelatihan barista. Kalau pelatihan – pelatihan yang lain untuk sementara kita hentikan dahulu. Nah, mereka sementara mengikutinya secara online dulu, tetapi khan praktiknya mereka di lingkungannya masing – masing. Nanti kita akan evaluaasi, intinya bahwa kegiatan di mana pun kita sudah berhenti, “ucap Sudarsono.
Sebanyak 99 orang yang dipulangkan dari Wyata Guna Bandung diantaranya merupakan siswa yang mengikuti kelas komputer, barista, memasak, shiatsu dan spa. Mereka dipulangkan tanpa mendapatkan bantuan karena masih menunggu keputusan resmi dari Kementerian Sosial. (Arie Nugraha)