[ad_1]
SURABAYA, KOMPAS.com– Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini keberatan dengan jumlah pasien rujukan virus corona baru atau Covid-19 dari luar daerah yang dirawat di Surabaya.
Risma sampai naik pitam karena pasien positif Covid-19 asal Surabaya harus menjalani karantina mandiri.
Sebab, ruang isolasi di rumah sakit rujukan kelebihan kapasitas karena menampung ratusan pasien dari luar Surabaya.
“Masa di kota sendiri (Surabaya), kita enggak dapat tempat perawatan,” kata Risma saat menggelar pertemuan dengan perwakilan IDI Surabaya dan Persi Jatim di Halaman Balai Kota Surabaya, Senin (11/5/2020).
Risma mencontohkan RS Soewandhie Surabaya yang dipenuhi pasien dari luar kota.
“Semuanya dirujuk ke Surabaya. Sementara, pasian asal Surabaya malah tidak dapat tempat,” kata Risma.
Baca plays: Langgar PSBB Surabaya Tahap Kedua, KTP Diambil dan Diproses ke Pengadilan
Risma mengaku selalu mengalah dan mempersilakan pasien Covid-19 dari luar daerah dirawat di Surabaya.
Tapi, ia heran pasien positif Covid-19 terus dirujuk ke Surabaya. Padahal, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menunjuk sejumlah rumah sakit rujukan.
“Kenapa kok diterima terus dari luar. Padahal sudah ada rumah sakit rujukan di Jawa Timur yang sudah ditunjuk. Kan tidak fair kalau kemudian semua dibawa ke Surabaya,” kata Risma, Senin.